Istri yang shalihah bagaikan tanah subur yang layak untuk ditanami. Lalu seusai akad pernikahan, selanjutkan Rasulullah saw. memberi pengarahan beberapa hal yang menjadikan faktor keshalihan seorang anak sebelum mereka berada dalam kandungan ibunya. Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian ingin menggauli istrinya, hendaknya ia berucap, ‘dengan nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah kami dari syetan dan jauhkanlah syetan dari apa yang Engkau anugerahkan kepada kami ‘. Maka, jika Allah menjadikan dari keduanya anak, ia tidak akan terganggu oleh syetan selama-lamanya”
Hadits di atas menjadi dasar akan keberkahan penyebutan nama Allah dan pentingnya doa. Dalam doa tersebut terkandung penjagaan dan permohonan keberkahan dengan nama Allah dan pengakuan bahwa sesungguhnya Allah swt. adalah dzat yang memberi kemudahan dan pertolongan. Hadits ini juga mengisyaratkan bahwa Dzikrullaah (ingat kepada Allah) dapat mengusir gangguan syetan.
Hal lain yang menjadi dasar perhatian Islam terhadap penjagaan anak secara baik adalah dengan mendoakannya. Doa kepada Allah merupakan manhaj yang sering kali dipakai oleh para nabi dan orang-orang shalih setiap memulai aktifitas. Nabi Zakariya pernah memanjatkan doa kepada Allah sebelum ia dikarunia anak. Allah swt. berfirman, “Di sanalah Zakariya berdoa kepada Tuhannya seraya berkata: Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa ” (Ali Imraan 3 : 38).
Al-Qur’an juga menggambarkan permohonan putri Imran; ibu Maryam ‘alaihas salaam. Bagaimana ia memohon kepada Allah pada saat hamil dan setelah kelahiran anaknya. Allah swt. berfirman, “(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain dan Allah maha mendengar dan maha mengetahui * (ingatkah) ketika istri Imran berkata: Ya Tuhanku sesungguhnya aku menadzarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi anak yang shalih dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah nadzar ini dariku. Sesungguhnya Engkaulah yang maha mendengar dan maha mengetahui * maka tatkala istri Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkan seorang anak perempuan: dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau dari syetan yang terkutuk” (Ali Imraan 3 : 34-36)
Allâhau Akbar! Dia berdoa untuk anak dan juga keturunan dari anaknya. Apakah kita – sebagai orang tua dan pendidik – menyadari akan hal itu. Inilah doa yang beliau panjatkan dan hendaknya kita juga berdoa sebagaimana doanya ibu Maryam.
Ada salah seorang ibu yang sedang mengandung. Pada saat ia merasakan sakit dalam proses kelahiran anaknya, ia teringat doa ibu Maryam kepada anaknya seraya berucap, Ya, Allah aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada pemeliharaan Engkau dari syetan yang terkutuk.
Sang ibu berkata, “Aku melihat ketenangan, kebahagiaan dan kedamaian dalam diri anak itu yang tidak pernah aku lihat dalam diri kakak-kakaknya,”. Hanya kepada Allah segala puji, dan aku memohon agar Allah senantiasa menyertakan kebahagiaan kepadanya untuk selama-lamanya dan menjadikan dia penghibur hati dan penenang jiwa bagi kedua orangtuanya serta menjadi pejuang Islam dan umatnya.
Anak adalah anugerah Allah SWT